Jumat, 25 Maret 2011

Keagungan RASULULLAH saw.



ALLAH SWT berfirman,
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. (QS. Al-Insyirah [94]: 4)
Saam bin Hisyam bin Amir berkata kepada Aisyah ra.,
“Wahai Ummul Mu’minin, beritahu aku tentang akhlak Rasulullah saw?” Aisyah ra. berkata, “Apakah kamu membaca Al-Qur’an?” “Iya,” jawabnya. Kata Aisyah ra., “Sesungguhnya akhlak Rasululah saw, adalah al-Qur’an.” (HR. Ibnu Jarir, Abu Dawud dan Nasai)
ALLAH SWT sangat memuji, mengagungkan dan memuliakan Nabi Muhammad saw. ALLAH SWT menyatakan bahwa Nabi Muhammad benar-benar memuliki budi pekerti yang agung, ini dinyatakan dalam firmannya berikut ini,
Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. Al-Qalam [68]: 4)
Nabi Muhammad saw. adalah sosok manusia yang diproduk secara khusus oleh ALLAH SWT. Ia dipilih dari seluruh makhluk untuk menjadi nabi dan rasul-NYA yang utama dan penghabisan. Ia diciptakan sedemikian rupa sehingga tidak memiliki cacat dan cela sedikitpun.

Pada ayat yang lain, ALLAH SWT kembali memuji dan menyanjungnya,
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS. At-Taubah [9]: 128)
Dari ayat di atas, ALLAH SWT menjelaskan bahwa Rasulullah saw., mempunyai rasa tenggang rasa yang tinggi dan kepedulian yang besar kepada semua umatnya. Beliau merasa berat atas penderitaan yang kita alami. Beliau amat menginginkan keimanan dan keselamatan bagi kita semua. Beliau amat belas kasihan dan penyayang kepada orang-orang yang beriman. Tingginya pujian dan sanjungan ALLAH SWT bisa kita lihat dari penghujung ayat di atas, di mana ALLAH SWT menyematkan dua asma-NYA yang agung, Ar-Rauf (Dzat Yang Maha Pelimpah Kasih) dan Ar-Rahman (Dzat Yang Maha Pengasih) menjadi sifat pribadi Rasulullah saw.. ALLAHU AKBAR!

Kepedulian dan rasa sayang Rasulullah saw terhadap umatnya juga termaktub dalam hadits yang diriwayatakan oleh Abu Hurairah r.a. ini,
Rasulullah saw. bersabda,
Setiap Nabi mempunyai do’a mustajab (do’a yang pasti diperkenankan), karena itu para nabi segera memanfaatkan do’anya untuk menolong umatnya. Tetapi aku akan memanfaatkan nanti untuk membela umatku di hari kiamat. Insya Allah do’aku itu akan mencapai setiap umatku yang meninggal dengan tidak mempersekutukan ALLAH SWT.
Keagungan yang dimiliki oleh Rasulullah saw. tidak hanya berupa keagungan budi pekerti tetapi juga keagungan fisik. Di samping aspek kejiwaannya yang sempurna, aspek fisik Rasulullah saw. juga sempurna dan luar biasa. Tubuh beliau bercahaya, bersinar terang, dan cerah. Beliau adalah ‘nur’ yang sejati dan hakiki. Beliau adalah matahari dan juga bulan purnama yang selalu menyinari bumi. Seorang sahabat, Hassan bin Tsabit melukiskan keagungan fisik Rasulullah saw. dalam bait-bait syair berikut ini:

Dan yang lebih indah dari engkau tidak pernah mata melihatnya sama sekali.
Dan yang lebih sempurna dari engkau tidak pernah ada wanita-wanita melahirkannya.
Engkau diciptakan lepas dari segala cela, seakan-akan engkau diciptakan sebagaimana engkau kehendaki.

Sementara itu Sultan Abdul Hamid Khan bin Sultan Ahmad Khan menggubah syair berikut ini,
(Nabi saw.) dialah pemilik segala keindahan.
ALLAH Ta’ala yan menciptakannya.
Orang seperti dia tidak akan aku temukan di seluruh makhluk.

Dan Al-Bushiri dalam Burdah juga menggubah,
Dialah yang sempurna jiwa dan raganya, kemudian dipilih oleh Sang Pencipta makhluk sebagai kekasih-NYA.
Tidak ada yang menandingi keindahan dan keelokannya.
Dia tidak ada duanya.
Mutiara keindahan yang ada padanya tidak pernah dimiliki siapapun.

Keagungan Rasulullah saw. selain diakui oleh para sahabat dan seluruh umat Muslim juga diakui oleh orang-orang non muslim, misalnya:

George Bernard Shaw (1856-1950), “Pribadi Muhammad sangat agung, saya mengaguminya dan saya menganut pandangan hidupnya. Sekiranya Nabi Muhammad dibangunkan di abad ini, niscaya dunia ini terhindar dari kesulitan dan bencana, dan manusia akan hidup aman dan tenteram.” (Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad saw., al-Hamid al-Husaini, hal. 951)

Prof. Montet, “Ia (Nabi Muhammad saw.) seorang yang mulia budi pekertinya, baik pergaulannya, manis tutur katanya, adil pertimbangannya, benar ucapannya dan serasi perbuatan dan perkataannya.” (Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad saw., Moenawar Chalil, jilid 3 hal. 577)

Annie Bessant (1847-1933) dalam The Life and Teachings of Muhammad, “Mustahil bagi siapapun yang mempelajari kehidupan dan karakter Muhammad saw., hanya akan mempunyai perasaan hormat saja terhadap Nabi mulia itu. Ia akan melampauinya sehingga meyakini bahwa beliau adalah salah seorang Nabi terbesar dari Sang Pencipta.” (Wawasan Al-Qur’an, M. Quraish Shihab, hal. 50 dan Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad saw., al-Hamid al-Husaini, hal. 947)

Michael H. Hart dalam bukunya yang berjudul “The 100, a Ranking of The Most Influential Persons in History” menempatkan Rasulullah saw. pada urutan pertama di antara tokoh-tokoh dunia yang paling berpengaruh. “Dialah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses luar biasa, baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi. Berasal dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu agama terbesar di dunia, agama Islam. Dan pada saat bersamaan, ia tampil sebagai pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini 13 abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta mengakar.” (Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad saw., al-Hamid al-Husaini, hal. 948)

ALLAH SWT telah mengagungkan beliau, memuji beliau, menyanjung beliau, menghormati beliau dan memuliakan beliau. Nama beliau diangkat tinggi-tinggi. Didudukkannya beliau dalam kedudukan yang tinggi. Beliau adalah mutiara di antara bebatuan. Beliau memang manusia seperti kita, beliau makan, minum, menikah, pergi ke pasar dan juga bisa sakit. Tapi sejatinya, beliau bukanlah manusia biasa, karena beliau Nabi dan Rasul. Beliau adalah manusia terbaik dan manusia pilihan di antara seluruh makhluk.

Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammad, wa ‘alaa aalihi wa shohbihi ajma’iin…
=======
Sesungguhnya ALLAH dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[1230]. (QS. Al-Ahzab [33]: 56)
[1229]. Bershalawat artinya: kalau dari ALLAH berarti memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan: Allahuma shalli ala Muhammad.

[1230]. Dengan mengucapkan perkataan seperti: Assalamu’alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar